Review Film “Leave the World Behind”

0
152

“Leave the World Behind” adalah film thriller apokaliptik yang disutradarai oleh Sam Esmail. Film ini dibintangi oleh Julia Roberts, Mahershala Ali, Ethan Hawke, dan Kevin Bacon. Film ini dikaitkan dengan konspirasi “kiamat” yang dibuat oleh elit global. Film ini bercerita tentang sebuah keluarga yaitu Mrs Amanda yang sedang berlibur untuk sejenak ‘menghilang’ dari kehidupan yang rumit disana mereka menyewa rumah di sebuah hutan. Namun rencana liburan yang harusnya bersenang-senang sirna seketika. Karena terjadi sebuah “bencana alam” yang tidak diketahui apa dan bagaimana penyebabnya. Hal ini bermula pada listrik, internet, jaringan komunikasi tidak berfungsi. Pesawat dan kapal karam, lalu tiba-tiba rumah mereka didatangi oleh dua orang yang mengaku sebagai pemilik rumah yang mereka sewa bernama George dan Ruth yang meminta izin untuk menginap disana karena kekacauan komunikasi terjadi di seluruh negara bagian.

Film yang digadang memiliki keterkaitan dengan elit global, film yang sebenarnya membuat kita merenung dan merefleksikan kepada diri kita. Sesuai dengan judulnya yang relate dengan generasi sekarang yaitu, suka ‘menghilang’ dari kehidupan yang rumit. Film ini menjelaskan bahwa media sosial, seni, dll merupakan sebuah eskapisme yang sebenarnya sehat karena sebagai manusia pasti membutuhkan penyembuhan dari realita. Namun jika kita hidup dalam sebuah eskapisme tersebut merupakan hal yang tidak baik, karena membuat kita lupa terhadap tanggungjawab kita akan realita.

Film ini mengajak kita untuk fokus pada karakter-karakter didalamnya tidak hanya fenomena yang terjadi. Seperti contohnya Amanda adalah ibu yang ansos (anti sosial) dia kurang mau untuk bersosialisasi karena menurutnya komunikasi adalah hal yang melelahkan. Ethan Hawke adalah seorang ayah yang open minded tapi tetap punya prasangka. Mahershala Ali seorang family man yang lebih nyaman dengan rahasia. Kevin Bacon seseorang yang well prepared dan merasa paling benar namun memiliki ketakutan yang berlebih dibanding karakter lainnya. Dan Rosie anak kecil yang hidup pada dunianya sendiri dan ‘bercita-cita’ untuk menamatkan series favorit nya.

Film ini memiliki alur cerita yang menimbulkan banyak pertanyaan pada karakter. Sehingga, menciptakan suasana ketengangan bagi penonton. Akting para pemeran juga disajikan secara epik, membuat penonton larut dalam suasana yang diberikan. Namun, film ini tidak memberikan jawaban secara eksplisit atas pertanyaan-pertanyaanyang timbul. Sehingga penonton merasa gantung pada akhir film dan menyesalkan hal tersebut. Diluar dari itu semua tujuan film ini diciptakan adalah agar kita mampu merenungi diri.

Oleh: Arza Amatullah A.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here