
Kedatangan Dosen Fisip dan 20 Delegasi Student mobility di Kuala Lumpur International Airport Malaysia. Sumber: Arsip LPM Parlemen
Mei 2025- FISIP UINSA kembali menyelenggarakan program Short Term Exchange yaitu Student Mobility setelah menyelenggarakanya tahun lalu. Sebanyak 20 mahasiswa berkesempatan menjadi delegasi pada program ini selama lima hari. Program tersebut meliputi serangkaian kegiatan akademik hingga eksplorasi budaya. Program ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperkuat jejaring internasional, serta memperkaya pengalaman mahasiswa di tingkat ASEAN.
Menariknya adalah sebagaimana tahun lalu, FISIP UINSA melakukan agenda kunjungan di kampus-kampus kenamaan malaysia. Tahun lalu FISIP UINSA mengunjungi Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Pada agenda Student Mobility kali, tepatnya di hari ke-dua FISIP UINSA mengikuti rangkaian International Conference yang digelar di Universitas Malaya (UM). Diketahui bahwa UM merupakan universitas yang menduduki peringkat pertama di Malaysia serta menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Asia. Selain mendapatkan wawasan dari para pembicara internasional, mahasiswa juga diajak mengikuti campus tour untuk mengenal lebih jauh tentang fasilitas dan kehidupan akademik di kampus berperingkat QS dunia tersebut. Pengalaman ini tentunya membuka peluang kolaborasi dan pertukaran ide lintas negara. Tidak hanya itu, selama campus tour mahasiswa FISIP diperkenalkan tentang sistem himpunan mahasiswa di sana.
Hal yang berbeda jika dibandingkan dengan Student Mobility tahun lalu adalah, pada tahun ini kunjungan FISIP UINSA tidak hanya sekadar menghadiri seminar di Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM). Agenda hari kedua di UPNM kompetisi di mana mahasiswa berpartisipasi pada kegiatan lomba poster bertema “Mental Health and Well-being”. Kompetisi tersebut tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di khalangan mahasiswa. Lomba ini menjadi ajang bagi peserta untuk saling berbagi inovasi dan solusi terkait isu kesehatan mental yang relevan di era digitalisasi dan modernisasi. Kabar gembiranya adalah poster mahasiswa FISIP UINSA diakui sebagai poster yang paling menarik dan menarik banyak perhatian hingga memperoleh banyak prestasi, salah satunya Best Visual Poster dan Best Presentator dengan penganugrahan medali emas atau Gold Medal yang membanggakan.
Hari ketiga yang tidak kalah seru diisi dengan kunjungan ke beberapa masjid ikonik di Malaysia, seperti Masjid Alhasanah yang ikonik dan menjadi masjid yang punya penghargaan karena sistem green masjid. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman tentang nilai-nilai keislaman di Malaysia, tetapi juga belajar mengenai arsitektur, sejarah dan sistem pengelolaan masjid yang ada di sana.
Agenda hari keempat, menjelang 1 hari sebelum kepulangan agenda mahasiswa dan beberapa dosen yang mendampingi mengeksplorasi sisi lain Malaysia dengan mengunjungi Central Market dan Petronas Twin Towers. Kunjungan ini memperkenalkan mahasiswa pada kekayaan budaya, seni, dan kemajuan ekonomi Malaysia. Mahasiswa berkesempatan untuk membeli oleh-oleh khas Malaysia serta menikmati pemandangan megah kota Kuala Lumpur dari skybridge Petronas Twin Towers.
Program Student Mobility diakhiri pada hari kelima dengan kunjungan ke pusat produk cokelat Beryl’s, salah satu produsen cokelat terbesar di Malaysia. Mahasiswa diajak untuk melihat langsung bagaimana proses produksi cokelat yang di gambarkan melalui ilustrasi beberapa artefak yang dipajang mulai dari sebelum pintu masuk. Selain itu, mereka juga berkesempatan mencicipi berbagai varian produk yang telah dikenal luas di kancah internasional serta tidak lupa menyisihkan sebagai oleh-oleh yang akan dibawa pulang ke Indonesia.
Frendi, salah satu delegasi pada program ini sempat kami wawancarai dan mengungkapkan akan kesan pesannya, menurutnya program ini tidak hanya memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang akademik saja, namun juga membuka peluang untuk membangun jaringan secara global, memperkaya pengalaman lintas budaya, dan memperluas perspektif tentang pendidikan dan budaya lokal di Malaysia. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu bersaing di kancah internasional dengan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin tanpa takut mencoba.
Penulis: MryMH