
Peserta PBAK FISIP 2025 sedang menyimak pemaparan materi. Sumber: Arsip LPM Parlemen
Surabaya 13 Agustus 2025– Bagi mahasiswa baru FISIP, PBAK tidak hanya merupakan serangkaian kegiatan yang memberikan ruang untuk beradaptasi dan bertranformasi dari kehidupan SMA menuju kehidupan perkuliahan. Namun, bagi mahasiswa FISIP, momentum PBAK menjadi gerbang awal bagi mereka untuk mengenal segelintir hal mengenai dinamika sosial politik melalui pengembangan beradaptasi dan membangun keterampilan berpikir kritis. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangkaian acara PBAK 2025 FISIP UINSA turut menyajikan materi berpikir kritis, antropologi dunia kampus hingga materi tentang etika digital.
Selaras dengan penanaman pemahaman terhadap arah gerak mahasiswa dalam hal sosial dan politik, dalam sesi materi panitia menghadirkan dosen sosial dan politik hingga aktivis mahasiswa sebagai pemateri diantaranya adalah Moh. Khoirul Umam, S.Sos., M.H sebagai pemateri Antropologi Kampus dalam lingkup FISIP hingga Husnul Muttaqin, S.Ag, S.Sos, M.Si sebagai dosen sosiologi FISIP yan menjelaskan tentang digital ethics.
Pasca penjelasan berbagai materi, panitia memfasilitasi Mahasiswa Baru untuk ikut serta pada sesi Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan partisipasi aktif mahasiswa FISIP untuk berdiskusi tentang isu sosial dan politik yang dibagi dalam tim pro maupun kontra.
FISIP UINSA juga merupakan sarana bagi mereka untuk terus berkembang dan memperluas jejaring sosial, mengingat di FISIP UINSA mahasiswa baru hadir dengan berbagai latar belakang suku dan wilayah yang berbeda. Alan, mahasiswa baru FISIP UINSA mengungkapkan,“Tentunya, saya sangat senang bisa berkuliah di kampus ini karena saya bisa berbaur dengan teman-teman dari berbagai suku dan dari wilayah berbeda.” Pungkasnya. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa jika tidak mengikuti PBAK maka mahasiswa akan rugi. ”Sulit beradaptasi dengan teman-teman lain dan jadi kurang tahu apa yang ada di dalam UINSA ini.” Tambahnya.
Dalam sesi hari kedua PBAK FISIP UINSA, dosen memberikan pesan khusus kepada panitia pelaksana dan mahasiswa baru yang diikuti dengan antusiasme tinggi mahasiswa baru. Pesan pertama ditujukan kepada panitia, agar pada tahun 2025 ini menghilangkan segala bentuk perpeloncoan atau senioritas terhadap mahasiswa baru. Dosen berharap panitia dapat membantu mahasiswa baru mengenal dunia kampus secara lebih dalam dan mengenalkan kampus sebagai tempat yang nyaman bagi mereka untuk mendukung pencapaian cita-cita mereka selama menjalani masa perkuliahan.
Bagi mahasiswa baru, dosen menekankan bahwa dunia kampus akan membawa perubahan besar dibanding masa SMA. Oleh karena itu, mahasiswa baru diharapkan aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PBAK agar dapat memahami lingkungan kampus mulai dari sistem kurikulum, fasilitas, hingga administrasi di Fakultas FISIP. Dengan pemahaman yang baik, mahasiswa baru diharapkan bisa menyesuaikan diri dan memaksimalkan potensi selama belajar di kampus.
Sebagai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tidak hanya memperkenalkan mahasiswa baru terhadap dinamika kampus dalam perspektif intelektual saja namun tentu saja hal tersebut di korelasikan dengan nilai-nilai keislaman. Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu agenda PBAK FISIP yang menginisiasi acara “FISIP Bersholawat” Apresiasi khusus terhadap kegiatan “FISIP Bersholawat” di utarakan oleh salah satu dosen FISIP. Agenda tersebut di harapkan mampu memberikan warna tersendiri serta mempererat ukhuwah antar mahasiswa dan civitas akademika.
Dengan demikian, melalui agenda PBAK 2025 yang terselengara mahasiwa baru FISIP tidak hanya sekadar paham akan atmosfer kampus secara umum namun mengenal lebih dekat tentang dinamika kampus dalam perspektif sosial dan pollitik yang menjadi identitas mereka saat ini.
Penulis: KYS, MRNA