.
Surabaya, 26/09/25 — Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya mengalami himpitan pada ketersediaan ruang parkir untuk kendaraan roda dua. Lonjakan jumlah mahasiswa dan staf yang membawa sepeda motor membuat lahan parkir yang ada menjadi kurang memadai untuk menampung kebutuhan civitas akademika.
Data internal dari akademik menunjukkan jumlah mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir, dari 237 pada tahun 2023 menjadi 333 pada tahun 2024, dan mencapai 456 mahasiswa aktif pada 2025. Luas lahan parkir yang tersedia kurang mampu mengakomodasi peningkatan tersebut, sehingga banyak sepeda motor terparkir di area tidak resmi atau di tempat yang sempit. Kondisi ini menyebabkan jarak tempuh mahasiswa menuju gedung fakultas menjadi lebih jauh dan mempersulit mobilitas di sekitar area parkir.
Wawancara dengan beberapa mahasiswa FISIP menguatkan gambaran lapangan. Ozy, mahasiswa FISIP, mengatakan, “Seringkali saya harus memarkir motor cukup jauh dari gedung kuliah karena area parkir penuh. Kadang harus mencari di lokasi yang kurang tepat dan ini sangat mengganggu aktivitas belajar.” Mustofa, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, menambahkan, “Padatnya parkir motor di kampus sering menyebabkan antrean dan kemacetan ringan di pintu masuk, sehingga kami harus ekstra waspada dan terkadang terlambat masuk kelas.”
Sumber masalah lainnya adalah pengelolaan parkir yang kurang optimal dan pengawasan yang terbatas. Sejumlah kendaraan kerap diparkir di sepanjang jalur pejalan kaki atau area yang bukan peruntukannya, sehingga mengganggu arus pejalan dan estetika lingkungan kampus.
Padatnya ruang parkir roda dua di UIN Sunan Ampel Surabaya menjadi masalah yang perlu perhatian pihak kampus. Penataan dan pengelolaan parkir yang lebih baik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan mendukung kelancaran aktivitas akademik, khususnya pada fakultas dengan jumlah mahasiswa yang besar seperti FISIP.
Penulis: MRNA