
Source: Wikipedia
Judul : Autobiography
Sutradara : Makbul Mubarak
Durasi : 115 Menit
Rating : 9/10
Tahun Rilis : 2022
Genre : Drama, Misteri, Thriller
Produksi : KawanKawan Media
Film ini memulai penayangan perdananya di kancah internasional pada Festival Film Venesia tanggal 2 September 2022. Setelah itu, Autobiography turut diputar di berbagai festival film bergengsi dunia, seperti Festival Film Internasional Toronto, Festival Film Internasional Busan, Festival Film Internasional Stockholm. Film ini menceritakan mendalam tentang hubungan antara kekuasaan, loyalitas, dan tanggung jawab moral. Tokoh utama, Rakib (Kevin Ardilova) adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai penjaga rumah bagi Purna (Arswendy Bening Swara) seorang mantan jenderal yang sedang mencalonkan diri menjadi bupati. Ketika ayahnya dipenjara, Rakib menjadikan Purna sebagai figur ayah pengganti. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai menyadari sisi gelap di balik wibawa sang jenderal. Film ini bukan sekadar cerita tentang politik dan kekuasaan, tetapi juga tentang perjalanan etis seseorang dalam menemukan jati diri dan moralitasnya di tengah sistem yang menindas.
Kelebihan
Dari segi cerita film ini bagus Makbul Mubarak mampu menampilkan kritik sosial dan politik yang bagaimana kekuasaan, loyalitas, dan otoriter yang masih melekat di Indonesia dan masih relevan dengan keadaan sekarang. Kemudian dari segi akting para pemerannya, Arswendy Bening Swara dari dulu memang aktingnya tidak mengecewakan dan beliau sukses memerankan sosok mantan jenderal yang karismatik namun menakutkan disini, Kevin Ardilova sendiri juga tidak kalah bagus aktingnya pembawaan pemuda polos yang berubah karena tekanan dari lingkungan sekitarnya. Chemistry keduanya bisa membangun hubungan yang intens dan penuh emosi meski dengan dialog minim. Lalu untuk cinematografi dan color grading dalam film ini itu bagus, contohnya saat scene di kebun jagung pada malam hari yang penuh kabut yang menciptakan suasana yang sepi dan tegang.
Kekurangan
Kekurangan dari film ini adalah alurnya yang lambat dan itu membuat saya sebagai penonton merasa bosan dan mengantuk. Ketegangan yang muncul lebih banyak bersifat batin dan psikologis, bukan fisik, sehingga bisa terasa datar bagi sebagian orang, seperti saat scene di kebun jagung itu sound effectnya agak kurang dan itu berasa tanggung adegan tegangnya. Beberapa bagian cerita, terutama yang berhubungan dengan masa lalu Purna dan ayah Rakib, juga tidak dijelaskan secara detail, sehingga penonton harus menafsirkan sendiri maksudnya.
Analisis Etika Politik dalam Film Autobiography
Kemandirian Moral di Tengah Tekanan Kekuasaan
Salah satu pesan moral paling penting dalam film ini adalah perjuangan Rakib untuk menemukan kemandirian moralnya. Sejak awal, ia digambarkan sebagai sosok yang patuh dan menghormati Purna sepenuhnya. Namun, ketika ia mulai menyaksikan bagaimana Purna memperlakukan orang lain dengan kekerasan demi mempertahankan citra politiknya, Rakib dihadapkan pada dilema antara ketaatan dan kebenaran. Keputusan Rakib untuk mulai berpikir kritis dan menolak tindakan tidak adil menjadi wujud nyata dari sikap etis. Ia belajar bahwa ketaatan tanpa pertimbangan moral justru dapat memperpanjang rantai ketidakadilan. Dalam konteks etika politik, hal ini menggambarkan bahwa kebebasan sejati bukan sekadar kebebasan dari perintah, tetapi keberanian untuk bertanggung jawab atas pilihan yang dibuat.
Etika Kekuasaan dan Tanggung Jawab Sosial
Film ini juga menggambarkan adanya perbedaan moral antara penguasa dan rakyat kecil. Sosok Purna melambangkan kekuasaan yang bersifat otoriter, yaitu seseorang yang memakai rasa takut dan manipulasi untuk mempertahankan pengaruhnya. Melalui karakter ini, film menunjukkan bahwa kekuasaan tanpa tanggung jawab moral bisa menimbulkan penyalahgunaan wewenang. Sebaliknya, tokoh Rakib menjadi gambaran individu yang mulai sadar akan tanggung jawab sosial dan moralnya. Ia menyadari bahwa bersikap diam terhadap ketidakadilan sama saja dengan ikut berbuat salah. Karena itu, Rakib akhirnya memilih untuk bertindak dan melawan keadaan yang tidak benar. Dalam pandangan etika politik, sikap Rakib ini mencerminkan keberanian moral, yaitu keberanian untuk menegakkan kebenaran meskipun harus menghadapi kekuasaan yang jauh lebih kuat. Nilai etika yang disampaikan film Autobiography bukan hanya soal benar atau salah, tetapi juga tentang kesadaran manusia untuk berlaku adil, berani, dan tetap berperikemanusiaan.
Penulis: Ainur Rokhimah
