One Piece Fan Letter: Surat Cinta untuk Nakama Di Ulang Tahun ke-25

Foto: One Piece Fan Letter, Sumber: Netflix

Judul: One Piece Fan Letter
Sutradara: Megumi Ishitani
Durasi: 25 menit
Rilis: 20 Oktober 2024


Di tiap detik yang terlihat, kamu ingin menjadi seperti Luffy yang ceria, atau Zoro yang jago
pedang, ataupun Sanji yang jago masak. Lalu, kamu menyadari ternyata sosokmu hanyalah
bagian kecil yang tak terlihat dari kumpulan cerita besar. Kamu tidak rela untuk menerima
fakta bahwa sosokmu bukanlah pemeran utama yang dielu-elukan, tetapi hanya sebatas
pemeran pinggiran yang dilupakan. Kamu tetap menjalani hidup, tetapi dengan putus asa. Di
tengah keputusasaan itu, film ini akan menyadarkan (kembali) kamu bahwa “Tindakan kecil
apa pun dapat mengubah seluruh cerita.”


Melalui film pendek berdurasi 25 menit ini, Megumi Ishitani sang Sutradara ingin membawa
Nakama (penggemar One Piece) untuk memahami betapa pentingnya setiap tindakan. Selama
25 menit penonton akan dibawa untuk mengikuti perjalanan tokoh-tokoh “kecil” dari anime
One Piece. Ishitani seolah ingin memberitahu kepada Nakama bahwa cerita besar merupakan
bagian dari kepingan-kepingan puzle kecil yang tersusun menjadi satu. Satu puzzle besar itulah
yang kita saksikan sejak 25 tahun lalu hingga sekarang.


Sejak awal film, kita ditunjukkan narasi epik yang menggambarkan peristiwa perang
Marineford. Pertempuran adu kekuatan yang diakhir memberikan bekas luka terdalam bagi
bajak laut maupun marinir. Berakhirnya perang bukan berarti kisah selesai, tetapi menjadi awal
perjalanan baru bagi mereka yang masih hidup. Bukan hanya untuk sang tokoh utama, tetapi
juga bagi mereka yang namanya bahkan tak dikenal.


Dua tokoh yang diceritakan dalam film ini menggambarkan itu semua. Di sudut kota Sabaody,
seorang Gadis muda bertekad menggapai impiannya untuk memulai perjalanan agar dapat
mengirimkan sepucuk surat untuk Nami sang idolanya. Di sudut lain, seorang marinir yang
ikut dalam perang Marineford berhasil menemukan arti dari kehidupannya. Bagai sebuah
benang takdir yang dirajut oleh sang pencipta, mereka bertemu di satu kesempatan yang sama
di pusat sebuah cerita, yaitu kembali berlayarnya kru Bajak Laut Topi Jerami di pulau Sabaody.


Kekuatan dalam film ini adalah kehadiran film ini sebagai sebuah pesan yang berperasaan.
Perasaan yang coba dibawa oleh film ini dapat diterima dengan nyaman dan hangat. Film ini
menjadi sebuah pesan bahwa di dunia yang berisi orang-orang berkekuatan super, terdapat sisi
manusiawi yang akan selalu hadir dan menaunginya. Sisi itu direpresentasikan melalui gejolak
perasaan yang dialami oleh tiap tokoh yang hadir dalam film ini. Dari seorang gadis yang
hampir putus asa untuk bertemu idolanya, dan seorang marinir yang kesal akan perilaku
adiknya. Pada akhirnya, gadis muda berhasil bertemu idolanya, dan seorang marinir yang dapat
bahagia bersama adiknya.


One Piece Fan Letter hadir bukan sebagai bentuk seremonial perayaan, tetapi menjadi bukti
akan keterlibatan banyak orang dalam membangun sebuah cerita besar. Ia tersusun dari banyak
peran yang saling menginspirasi akan kehadiran satu sama lain. Pesannya sudah jelas,
“Tindakan kecil apa pun dapat mengubah seluruh kehidupan seseorang.” Kini, cerita besar
telah berumur 25 tahun. Maka hingga akhir nanti, keberadaan setiap peran akan menjadi sangat
penting dalam menjaga agar kapal tetap berlayar sampai tujuan akhir, yaitu One Piece.

Penulis: Al Bukhori Gymastiar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *