(Surabaya, 16/08/2023). Kegiatan PBAK hari ke-3 dikembalikan kepada pihak fakultas masing-masing, acara terpantau berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rundown yang telah dibuat sebelumnya. Mengingat FISIP pernah meninggalkan forum universitas dan kembali ke forum fakultas hal ini dikarenakan karena adanya ketidaksesuaian antara rundown dan acara yang berlangsung, yaitu diisi dengan bernyanyi dangdut.
Pada kegiatan FGD (Forum Group Discussion) yang dilaksanakan pada hari Ke 3 PBAK ini panitia mencoba untuk berdiskusi dengan para mahasiswa baru untuk mengkaji mengenai peristiwa yang telah terjadi. Salah satu permasalahan yang diangkat adalah bentuk rasa kekecewaan antara panitia dan peserta PBAK 2023 atas ketidakmampuan kampus dalam menangani PBAK tahun ini. Mahasiswa baru juga merasa kebingungan dengan ketidakjelasan susunan acara yang telah dibuat oleh pihak kampus, “Menurut saya, jujur saya agak bingung saat sidang senat kemudian setelah itu katanya akan ada pemakaian jas almamater, namun itu tidak ada. Setelah sidang senat itu saya pikir akan ada peresmian mahasiswa baru atau hal yang lainnya, malah diganti acara dangdutan seperti itu.” Ucap salah satu mahasiswa baru FISIP UINSA 2023.
Dalam forum tersebut, mahasiswa baru FISIP diajak untuk memberikan opininya mengenai kejadian tersebut dengan dalih untuk mengetahui sejauh mana pemikiran kritis yang dimiliki oleh mahasiswa baru FISIP terhadap fenomena yang telah terjadi tersebut. Eja selaku ketua pelaksana PBAK FISIP 2023 dan pembicara dalam FGD (Forum Group Discussion) tersebut mempertegas bahwasanya haram hukumnya bagi para mahasiswa FISIP apatis terhadap tindakan para birokrat yang dianggap tidak jelas sekaligus merugikan. Karena PBAK momentumnya hanya bisa dirasakan sekali oleh mahasiswa baru sangat disayangkan apabila PBAK yang momentumnya hanya sekali ini malah menciptakan kesan yang tidak diinginkan.
