
Aku merenung
Kepada masa yang tak mengerti sesuatu di waktu itu
Yang tak mendengar teriakan-teriakan bingar memenuhi telinga
Yang tak melihat air mata semakin gencar memekakkan dada
Aku mulai menelusuri jauh dan melebur bersama memorinya
Aku semakin sadar
Aku membisu dan membaur bersama gerusan arus
Di antara deburan waktu yang mengejar ritme angka
Aku menyadari
Kala manusia melihat dunia dengan caranya
Kala itu dengan segala mata berbinarnya
Bahwa aku adalah indonesiaku
Bahwa aku adalah pemuja setianya
Bahwa aku adalah pemuda dalam generasinya
Bahwa pemuda itu yang selalu memujanya
Rasa yang begitu erat memelukku dalam jalan ini
Jalan yang sebelumnya telah kau sadari
Bahwa Indonesia adalah permata dalam keelokannya
Lantas mengapa?
Terkadang jalannya begitu pelik
Lantas kenapa?
Aku terus terdiam dengan terus membungkam
Lantas bagaimana?
Agar aku melihatnya sekali untuk selamanya
Bersama tuk melihat permata dalam keelokannya
Yang selalu menjadi sisi terindah dalam semesta-Nya
Oleh: Nurul Hikmah