Surabaya (28/02/2024). Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya luncurkan pusat konseling di bawah koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) guna mengatasi keresahan mental mahasiswa. Sebelum program ini disahkan, telah dilakukan survey kepada 2.392 mahasiswa sebagai responden mengenai burnout atau kelelahan emosional.
Dr. Mierrina, M.Si., Psikolog selaku Dosen Psikologi UINSA Surabaya sekaligus konselor, memaparkan hasil survey, bahwa 60% lebih burnout dikarenakan tugas kuliah, dan 45% mahasiswa rentan alami academic burnout. Bu Mierrina juga menjelaskan bahwa tagline dari program konseling tersebut ialah Building a Quality Future. Tujuannya ialah kemuliaan masa depan mahasiswa UINSA Surabaya.
Salah satu program konseling yang ditunjukkan dalam paparan pengenalan tersebut ialah Best Friend, yang dipelopori oleh 40 mahasiswa konselor dan 10 konselor supplier yaitu gabungan dari Dosen Psikologi, Bimbingan Konseling Islam (BKI), serta Tasawuf dan Psikoterapi UINSA Surabaya. Pelayanan yang ditawarkan ialah layanan konseling, melatih regulasi emosi, teman bincang mahasiswa, dan sosialisasi keberadaan pusat konseling.
Setelah paparan pengenalan program dari Bu Mierrina, Rektor UINSA Surabaya pun mengatakan kalimat sambutannya. Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., menjanjikan akan diluangkan ruang untuk konseling di lantai 2 gedung twin tower secara tertutup dan private. Beliau mengatakan program ini tidak lain adalah untuk kenyamanan dan keamanan mahasiswa, serta besar harapannya menjadikan kampus UINSA Surabaya sebagai rumah kedua.
Pusat konseling ini dibangun sebagai antisipasi jikalau ada mahasiswa yang membutuhkan dukungan mental health dalam menghadapi masalah-masalah yang mengganggu kenyamanan dan keamanan selama di dunia kampus. Oleh karena itu, hari ini tidak boleh ada mahasiswa yang hidup dalam kesedihan.
Reporter: RD, KNM
