Surabaya, 15/08/24– Diketahui 21 mahasiswa baru FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya tumbang pada hari terakhir PBAK, diantaranya 3 dirujuk ke Rumah Sakit karena sesak napas, ironinya tidak terdapat tenaga ahli kesehatan yang membantu para panitia dalam menangani mahasiswa baru yang sakit. Tidak hanya itu, fasilitas kesehatan yang terdapat di kampus Gunung Anyar UIN Sunan Ampel Surabaya salah satunya yaitu klinik kesehatan yang saat ini tidak beroperasi dan belum ada kejelasan mengenai hal tersebut. Sehingga terdapat mahasiswa baru yang sampai harus dilarikan ke puskesmas teredekat dan rumah sakit mitra keluarga karena tidak adanya klinik kesehatan di kampus Gunung Anyar UIN Sunan Ampel Surabaya.
Berkaitan dengan fasilitas, pada PBAK tahun sebelumnya terdapat fasilitas berupa kursi roda yang mempermudah panitia untuk melakukan evakuasi terhadap mahasiswa baru yang sakit ke ruangan istirahat, namun di PBAK tahun ini fasilitas tersebut tidak tersedia. Selain itu fasilitas kesehatan yang kurang memadai seperti tidak tersedianya bantal dan kasur serta terbatasnya obat-obatan. Namun selama berlangsungnya kegiatan PBAK di FISIP ini panitia sudah mengantisipasi untuk menanyakan mengenai apakah para peserta PBAK FISIP mempunyai riwayat penyakit, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab dari panitia.
Pada hari terakhir PBAK 2024, atas arahan pembina pramuka universitas beberapa anggota pramuka-pun turun untuk memberikan bantuan kepada panitia PBAK untuk membantu mahasiswa baru yang sakit secara bersamaan. Berdasarkan hasil wawancara bersama salah satu anggota pramuka universitas yang bertugas, beliau menyatakan bahwa “Diantara mahasiswa baru yang jatuh sakit merupakan mahasiswa yang memiliki penyakit bawaan seperti asam lambung dan penyakit asma. Meski demikian, sebelum acara PBAK berlangsung panitia sudah memperingatkan untuk membawa obat-obatan pribadi, dan mengupayakan sarapan di pagi hari sebelum serangkaian acara dimulai”.
Hal ini sejalan dengan salah satu agenda PBAK FISIP yaitu adanya mayoran atau makan bersama di pagi hari. Selain itu selama berlangsungnya kegiatan PBAK di FISIP ini diketahui bahwa pengecekan riwayat penyakit para peserta adalah bagian dari tanggung jawab panitia, khususnya penanggung jawab (PJ) kelompok. Hal ini dapat menjadi nilai positif dan salah satu tindakan antisipatif yang dilakukan oleh para panitia.
Adanya berbagai permasalahan ini juga menjadi kekhawatiran wakil dewan eksekutif mahasiswa FISIP (DEMA) dan hal ini tentu harus menjadi perhatian besar bagi universitas terkhusus bidang rektorat kedepan terkait keseriusan dalam memberikan jaminan fasilitas kesehatan bagi para mahasiswa di kampus Gunung Anyar UIN Sunan Ampel Surabaya.
Reporter: ONF,NMH dan HK