Pada beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi sangat pesat terutama penggunaan media sosial di Indonesia. Dengan adanya perkembangan teknologi ini bagaikan sebuah pedang bermata dua yang dimana adanya teknologi bisa memberikan dampak buruk maupun baik. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kehidupan sehari-hari kita juga ikut terpengaruhi karena adanya perkembangan teknologi. Seperti halnya kita semakin dipermudah untuk saling berinteraksi dengan orang lain diberbagai belahan dunia, dengan menggunakan berbagai platform media sosial yang sudah banyak tersedia saat ini seperti contohnya Instagram, Tik Tok, Facebook, X , dsb. Dari penggunaan media sosial tersebut didominasi oleh kalangan Generasi Z atau GEN Z yang mana GEN Z ini adalah generasi yang lahir di pertengahan 1990an sampai awal 2010an. Mereka tumbuh besar di era yang sangat dipengaruhi teknologi digital, dan mereka terbiasa dengan dunia online, sesuatu hal yang instan dan cepat, serta media sosial sebagai bagian dari keseharian mereka. Adanya kondisi ini dapat membawa dampak positif dan negatif. Sebab di satu sisi, teknologi menawarkan kemudahan komunikasi, akses informasi, dan jejaring sosial yang luas. Namun di sisi lain, dunia digital juga bisa menjadi sumber tekanan dan memicu masalah kesehatan mental. Maka dari itu penting untuk menjaga kesehatan mental di era digital karena teknologi digital dan media sosial seringkali membuat tekanan tambahan dalam kehidupan kita terutama pada GEN Z. Informasi yang terus-menerus datang dengan cepat, yang dimana sebenarnya banyak informasi yang tidak kita butuhkan namun kita peroleh dengan cepat. Jika terlalu banyak memperoleh informasi yang seharusnya tidak kita butuhkan maka, bisa saja itu menyebabkan tekanan atau kelelahan mental yang disebabkan  oleh proses informasi yang terus-menerus dan hal ini bisa menyebabkan kelelahan mental dan kesulitan dalam mengatur prioritas. Ditambah lagi dengan tuntutan untuk terhubung secara online, serta perbandingan sosial dapat menambah penyebab stres yang signifikan.
Tantangan dan masalah yang dialami oleh para GEN Z di era digital ini tentu saja berbeda-beda dan begitu kompleks. Berikut adalah beberapa contoh tantangan yang dialami oleh para GEN Z, seperti mulai dari mereka yang kecanduan terhadap media sosial yang dimana mereka terbiasa terhubung dengan dunia online tanpa memedulikan waktu. Dan hal tersebut tentu saja akan menyebabkan mereka kesulitan untuk mengatur waktu dan skala prioritasnya dan akan menyebabkan rasa cemas ketika tidak memegang gawai serta tidak terhubung dengan dunia online. Kemudian adanya tekanan dari sosial media yang dimana di media sosial seringkali memperlihatkan kehidupan orang-orang yang terlihat sempurna. Akibat dari banyaknya konten-konten yang tidak realistis ini kerap kali menimbulkan perasaan tidak puas, insecure, dan iri sosial pada GEN Z. Masalah selanjutnya yang kini sering terjadi dalam bermedia sosial adalah adanya cyberbullying, banyak sekali perundungan yang terjadi di media sosial dengan banyaknya komentar-komentar yang negatif atau bahkan mengencam apa yang dilakukan sesorang. Dengan mudah dan bebasnya mereka melakukan hate coment dan berlindung dengan nama akun yang biasanya anonim, tanpa memikirkan perasaan dan mental health korban. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh dengan mental health baik korban maupun pengguna media sosial lainya yang merasa memiliki kondisi yang sama dengan korban. Kemudian tantangan yang terakhir dan sangat berkaitan dengan para GEN Z adalah Fear of Missing Out (FOMO), yang dimana kalangan GEN Z tidak ingin ketinggalan trend dan mereka merasa ketinggalan dan takut terasingkan jika tidak mengikuti trend. Hal ini tentu saja memicu perasaan yang cemas dan merasa kebutuhan terus-menerus untuk mengikuti perkembangan di media sosial. Tentu saja mengikuti trend bukan lah sesuatu hal yang salah namun jika dilakukan dengan berlebihan maka ini yang tidak baik dan akan menjadi salah satu penyebab yang menggangu mental health para GEN Z.
Namun dilain sisi kita juga tidak bisa mengabaikan akan dampak positif dari perkembangan teknologi ini. Jika kita bijak dalam menggunakan teknologi dan bermedia sosial tentu saja teknologi bisa berdampak baik bagi kita. Saat ini juga sudah banyak aplikasi, forum online dan layanan konseling jarak jauh yang mendukung dan membantu memberikan akses kepada banyak orang untuk mencari bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan terhadap masalah kesehatan mental. Untuk itu disini penulis akan merekomendasikan beberapa langkah-langkah yang bisa para GEN Z ambil untuk tetap bisa menjaga kesehatan mental kalian di era digital ini:
- Kalian bisa mengelola waktu penggunaan media sosial dengan menentukan waktu dan seberapa lama kalian bermain media sosial tiap harinya. Hal ini juga bisa dikatakan sebagai detoks digital.
- Saat bermedia sosial pilihlah konten yang positif atau bermanfaat bagi kalian. Hindari konten-konten yang bisa menurunkan rasa percaya diri kalian atau justru membuat diri kalian toxic. Kalian bisa mengikuti akun-akun yang memiliki konten positif sehingga bisa membangun semangat dan inspirasi diri kalian.
- Menjalin hubungan sosial yang sehat, yang dimana kalian bisa lebih sering untuk mengobrol dengan keluarga, teman atau seseorang yang bisa memberikan dampak yang positif kepada kalian.
- Susun skala prioritas kalian dari yang paling penting dan harus didahulukan. Dan tidak lupa untuk mementingkan waktu istirahat agar kesehatan mental tetap terjaga seperti tidur yang cukup, makan-makan yang sehat dab bergizi, serta membiasakan diri untuk melakukan detoks digital.
- Jika kalian merasa stress kalian bisa mencari kegiatan yang positif untuk meredakan stress, seperti beribadah, olahraga, meditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan. Jika kalian sudah tidak mampu mengelola stress atau bahkan merasa ada gangguan dalam kesehatan mental, kalian jangan ragu untuk meminta bantuan kepada psikolog, konselor atau orang terdekat.
Selain langkah-langkah tersebut peran dari keluarga dan lingkungan juga sangat penting dan bisa mempengaruhi terhadap kesehatan mental juga. Yang dimana keluarga dan lingkungan disekitarnya harus terbuka dan aware terhadap masalah kesehatan mental, serta bisa juga dengan menciptakan lingkungan yang suportif untuk mendukung dan peduli akan masalah tersebut.
Saat kita sedang beradaptasi dan hidup dalam era digital ini mari kita tidak melupakan kesehatan mental kita. Dengan menjadi lebih sadar terhadap dampak teknologi yang bisa mempengaruhi kesejahteraan kita, yakni melakukan tindakan yang menciptakan lingkungan online yang mendukung dan memelihara kesejahteraan mental kita. Kesehatan mental pada era digital ini merupakan tantangan yang kompleks, namun juga bisa menjadi peluang untuk bisa melakukan inovasi dan pendekatan baru dalam menjaga dan mendukung akan masalah kesehatan mental. Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan yang tepat kita bisa menciptakan dunia digital yang sehat dan lebih berempati untuk kita semua.
Penulis : Hikmatul Karimah